DPS Penemuan
terbaru yang ada di dunia, mobil dengan bahan bakar angin yang sangat
ramah lingkungan berbeda dengan bahan bakar lain, bahan bakar angin
tidak menimbulkan polusi udara.
ada tekhnologi hybrid yang mengklaim mengklaim lebih irit bahan bakar
dan lebih ramah lingkungan, tapi sebenarnya teknologi hybrid tak
benar-benar ramah bagi bumi ini. mesin hybrid mengaktifkan mesin yg
konfensional dengan menggunakan bahan bakar fosil yang didukung oleh
baterai, tapi untuk mobil bertenaga angin yang dikembangkan sebuah
perusahaan di New York, AS, ini benar-benar tak menghasilkan emisi.
hebat banget kan ?
mobil yg di gerakan dengan memanfaatkan polusi udara yang di
mampatkan, di kembangkan oleh mantan insinyur di Formula Satu yang kini
bekerja di European MDI Corporation, mobil angin ini sudah siap
memasuki tahap pembuatan prototipe.Setelah melakukan serangkaian
kesepakatan yang diduga dilakukan bersama Tata Motors dan sejumlah
produsen otomotif Jepang, MDI baru saja memberikan lisensi teknologi
anyar itu kepada Zero Pollution Motors yang berbasis di New York.
Perusahaan otomotif Amerika itu akan memproduksi mobil tenaga angin
dengan kapasitas enam tempat duduk, mobil akan diluncurkan pada tahun
2010. Menurut Technoride, Zero Pollution akan mengembangkan mobil
tenaga angin yang mampu digenjot hingga kecepatan puncak 150 km/jam
dengan daya jangkau sekitar 800 mil.
Para perancangnya memberi nama mobil berkapasitas lima tempat duduk
ini, OneCAT. Body mobil dibangun dari fiber glass. Karenanya mobil ini
hanya memiliki barat kosong 350 kg. Biaya rancang bangunnya pun
relatif rendah, tidak lebih dari 2.500 poundsterling.
Yang membedakan dengan mobil ramah lingkungan lainnya (hybrid) adalah
mobil ini tidak digerakkan listrik atau batteray. Melainkan udara
bertekanan. Udara bertekanan ini berasal dari mesin kompresor yang
disimpan dalam sebuah tangki fiber carbon. Tangki didesain menyatu
dengan chasis.
Untuk mengisi penuh tangki udara itu hanya dibutuhkan watu tidak
kurang dari tiga menit. Lebih cepat dibandingkan dengan mengisi
batteray mobil meski lewat quick charge sekali pun. Volume penuh udara
tangki mampu menjalankan kendaraan hingga empat jam.
Untuk menempuh perjalanan jauh, mobil ini dilengkapi booster berupa
fuel burner yang akan membakar atau meledakkan udara. Ledakan ini akan
mendorong pistons air bertekanan yang menggerakkan pistons. Fuel
burner mampu bekerja baik untuk semua jenis minyak bakar.
“Saat dikendarai di dalam kota, mobil cukup digerakkan udara
bertekanan. Fuel burner baru dipergunakan jika ke luar kota atau
membutuhkan kecepatan tinggi,” ‘ kata Gyu Negre, sang penemu yang
berkebangsaan Prancis itu.
Negre yakin mobilnya ini akan banyak peminat. Mengingat lebih ramah
lingkungan. Kondisi yang kini gencar dipersyaratkan di benua Eropa.
“Para pembeli mobil ini adalah mereka yang sangat peduli lingkungan,’
ungkapnya.
mudah untuk menghemat BBM. Tawaran ini menarik pada saat pemerintah
mengimbau hemat BBM di tengah kelangkaan pasokan premium dan harga
minyak mentah dunia yang tinggi.
Ada perangkat Fuel Xtreme yang secara elektronik membantu mengubah
BBM menjadi lebih aktif. Gerakan molekul dipercepat sehingga menaikkan
energi bakar. Pembakaran menjadi lebih sempurna, mesin tak panas, dan
buntutnya adalah efisiensi alias hemat bahan bakar. Alat ini sudah
diuji coba dan terasa pada tarikan mesin yang lebih ringan, akselerasi
enteng. Logisnya, BBM pun hemat.
Perangkat lainnya, Super FuelMax, berupa magnet yang dipasang di
saluran bahan bakar sebelum masuk ke ruang bakar mesin. Seorang rekan
sudah menggunakan alat ini dan diakuinya ada perubahan dalam tarikan
mesin. Menggunakan Magnet Neodymium, Super FuelMax sanggup memecahkan
dan mengionisasi rantai molekul hidrokarbon pada BBM. Hasilnya,
pembakaran BBM menjadi sempurna dan akhirnya hemat bahan bakar.
Juga bisa ditemui Magic Jet yang lebih pada pengaturan kualitas udara
yang diperlukan untuk pembakaran BBM di mesin. Efisiensi muncul
karena pembakaran sempurna. PT Astra Otoparts dalam waktu dekat juga
akan meluncurkan Bardhal Octane Booster yang memperbaiki kadar oktan
yang rendah dalam BBM di negeri ini. Mobil berteknologi mutakhir
membutuhkan oktan yang lebih tinggi. Juga hendak diluncurkan Specta
Fuel Catalyst yang juga bisa memperbaiki mutu BBM yang ada.
Pengemudi harus paham soal dan bobot kendaraan, termasuk muatannya.
Misal, sebuah sport utility vehicle (SUV) seperti Opel Blazer dengan
bobot 2 ton sekalipun bermesin 2.2 Liter (2.198 cc) tidak bisa diajak
balap dengan sebuah Honda Jazz dengan mesin 1.5 Liter (1.497 cc) dan
bobot tak sampai setengahnya Opel. Mesin 2.2 Liter untuk perjalanan
jauh, melalap jalan terjal dan berlumpur, bukan untuk balap.
Berkaitan dengan bobot mobil dan hemat BBM, BMW Group dari Jerman
kian berupaya menekan bobot mobil keluarannya dengan menggunakan bahan
yang lebih ringan. â?Membuat mobil lebih ringan 100 kilogram berarti
menghemat setengah liter BBM untuk jarak tempuh 100 kilometer,â? ujar
Helena Abidin dari PT BMW Indonesia.
Belum lagi dari aspek aerodinamis. Mobil sedan jelas lebih melaju
ketimbang SUV maupun multipurpose vehicle (MPV). Bentuknya yang lebih
pipih membuat gesekan angin dari depan lebih kecil dibandingkan dengan
SUV atau MPV, apalagi bus atau truk. Pemakaian BBM pun semakin rendah.
Jadi, tak tepat jika SUV diajak balap dengan sedan.
Posting Komentar