hanya karena shooting film ''love in paris'' RS HARAPAN KITA menelantarkan pasien hingga tewas
Senin, 31 Desember 20120 komentar
dps Jakarta - Meninggalnya Ayu Tria (9 tahun), pasien RSAB Harapan Kita Jakarta yang diduga ditelantarkan karena Rumah Sakit tersebut digunakan untuk tempat syuting sinetron Love In Paris, mendapat perhatian banyak pihak.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP, Okky Asokawati mengecam keras RS Harapan Kita yang telah menelantarkan Ayu Tria hingga meninggal dunia karena ruang ICCU terpakai untuk shooting sinetron.
"Bagaimana bisa sebuah RS yang harusnya mengutamakan kepentingan pasien justru mencari pendapatan tambahan dengan menyewakan ruang perawatan," kata Okky dalam keterangan tertulisnya yang diterima WartaNews.com.
Apalagi, kata dia, mengingat pasien sakit tidak mengenal hari-hari libur. "Karenanya saya menuntut Dirut RSHK untuk bisa menjelaskan dan bertanggung jawab terhadap kasus ini. Karena keberadaan RS itu untuk melayani pasien bukan untuk komersialisasi seperti itu," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSAB Harapan Kita Achmad Soebagja Tancarino memberi pernyataan. Dirinya menyatakan belasungkawa dan memberikan permintaan maafnya terhadap keluarga korban mengenai ketidaknyamanan yang terjadi selama masa perawatan anak mereka di RSAB Harapan Kita.
"Pertama-pertama kami ingin mengucapkan belasungkawa dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama perawatan. Tapi tidak ada hubungan antara kematian dan syuting, karena akan sangat fatal kalau disebutkan syuting menyebabkan kematian. Jangan terjadi fitnah, karena rumah sakit telah melakukan pelayanan seharusnya," kata Soebagja.
Ia mengakui RSAB Harapan Kita belum memiliki aturan yang jelas mengenai kegiatan syuting di lokasi sekitar rumah sakit namun setelah kejadian itu akan membuat aturan lebih rinci.
"Ini akan jadi pelajaran kita kedepan untuk membuat peraturan lebih jelas. Ini mengganggu pasien dan keluarga, dan kami minta maaf," ujar Soebagja.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Meninggalnya Ayu Tria Destiani, 9, menjadi duka mendalam bagi keluarganya. Pihak keluarga pun menyayangkan lambatnya penanganan yang diberikan pihak RS Harapan Kita. Menurut Teddy Wibisana, juru bicara pihak keluarga, biasanya Ayu tak harus menunggu sampai satu setengah jam untuk mendapat perawatan.
Namun terjadi pada Rabu (26/12/2012), justru di luar kebiasaan. Untuk diketahui, Ayu sudah 5 tahun menjalani pengobatan di rumah sakita itu. Ia menjalani kemoterapi sejak usia 2 tahun 7 bulan.
Dituturkan Teddy, Ayu pada Rabu itu masuk ke ruang UGD sekitar pukul 18.30. Pukul 20.00 Ayu baru dimasukkan ke ruang ICCU.
"Di ruang ICCU sudah berlangsung shooting. Antara tempat tidur Ayu ke tempat shooting terdapat empat tempat tidur bayi. Kru PH bebas keluar masuk ruangan yang mestinya steril. Peralatan mereka terdapat dari mulai di UGD, kasir, ruang rawat, ICCU. Sehingga keluarga pasien terhalang masuk dan harus masuk dari pintu samping."
Dilanjutkan Teddy, pada pukul 02.00, Kamis (27/12), Ayu mengalami koma. Pihak rumah sakit berusaha melakukan pertolongan dengan “memompa” jantung Ayu. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil dan tiga puluh menit kemudian Ayu dinyatakan meningggal.
Pukul 04.00 saat Kurnianto keluar dari rumah sakit, ia masih melihat sejumlah kru PH dan peralatan shooting masih berada di rumah sakit. Beberapa kru tampak tertidur di ruang tunggu.
Sementara artis yang masih ada adalah Mathias Muchus, Surya Saputra, Michelle Ziudith, dan Ira Wibowo. "Keluarga pasien tidak diberi tahu ada shooting. Kang Kur tahu ada shooting dari perawat," tutur Teddy. (ipk)
Label:
informasi
Posting Komentar