LAPAR gak usah khawatir ada bubuk anti lapar

Selasa, 12 Februari 20130 komentar

Rasanya masalah kekurangan pangan tak lama lagi bakal teratasi menyusul penemuan bubuk ‘anti lapar’ yang dikembangkan para peneliti Jerman. Bubuk ini bisa digunakan mencegah rasa lapar bagi orang yang sedang menjalani diet.
Laiknya aditif makanan lainnya, bubuk ini bisa dicampurkan pada makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi. Bubuk ini dibuat dari bahan methyl cellulose, bahan yang biasa digunakan pada banyak makanan. Menurut peneliti Jerman, jika digunakan bubuk itu dapat membantu orang yang menjalani diet merasa kenyang setelah makan dalam porsi yang lebih sedikit.

Telegraph
 melansir, Dow Wolff Cellulosics melakukan percobaan kepada para sukarelawan. Mereka diminta mengonsumsi makanan dengan tambahan bubuk ‘anti lapar’ untuk mendapatkan asupan kalori yang lebih rendah, hingga 13 persen.
“Dengan perasaan kenyang, orang akan mengonsumsi lebih sedikit makanan. Dalam penelitian pertama, kami melihat relawan mengonsumsi lebih sedikit kalori setelah memakan produk kami,” sebut Carsten Huettermann, peneliti Jerman dari Dow Wolff, seperti dilansir Times of India, Rabu (22/8).
Bubuk ini dibuat dari SATISFIT-LTG, bentuk modifikasi dari methyl cellulose, bahan aditif makanan yang biasa digunakan sebagai bahan pengikat dalam makanan siap saji, makanan yang dipanggang, atau makanan ringan lainnya.
Methyl cellulose merupakan bubuk putih yang bisa larut dalam air dingin. Bila dipanaskan, methyl cellulose berubah menjadi gelatin yang mengikat bahan bersama-sama dan memberikan tekstur khas pada makanan. Dalam keadaan normal, bahan ini akan masuk ke lambung dengan cepat dan menimbulkan rasa kenyang.
Namun SATISFIT-LGT yang diproduksi Dow Wolff ini akan berubah menjadi gel dalam suhu tubuh. Bubuk ini akan berada di perut lebih lama untuk diserap usus kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan zat yang berubah menjadi bentuk gel di lambung akan menimbulkan rasa kenyang.
Nantinya, para peneliti bakal mengembangkan bubuk ‘anti lapar’ ke dalam bentuk lain, seperti yoghurt, smoothies, atau minuman buah.
Share this article :

Posting Komentar

 
Deposting | SAINS & TEGHNOLOGY
Deposting-----------------------Deposting----------------Deposting-----------------------Deposting De Pos Ting